Sabtu, 19 Mei 2012

Kuantum Kenikmatan

Dalam tiap  dasawarsa ada loncatan (mirip spektrum) kenikmatan yang telah aku peroleh. Nikmat Allah yang manakah yang aku dustaka. Bermlah dari tahun 1980. Ketika saya lulus SD dengan nilai pas-pasan, ingin melanjutkan sekolah favorit di Kabupaten Pasuruan.  SMPN 1 Bangil, sebuah sekolah favorit anak di 4 kecamatan di kabupaten Pasuruan, yaitu  Bangil, Rembang, Beji, dan Jabon Sidoarjo. Pada erah tahun 1977 sampai sekarang, sekoalh inilah menjadi andalan dan harapan  bagi siswa maupun orang tua.
Adapun di SD Bendomungal 1 tempatku menimbah ilmu di sekolah SD. Jumlah siswa yang mendaftar ada 57 anak, dari 70 siswa. Setelah menempuh serangkaian ujian tulis hanya 9 anak yang lolos (salah satunya saya). Alhamdulillah kenikmatan yg tiada tarah.... jangankan temanku,  guruku saja tidak memfavoritkan saya dapat memasuki sekolah favorit ini.
Lompatan kenikmatan 10 tahun berikutnya yaitu tahun1990. Setelah menempuh pendidikan di jenjang SLTP, lulus tahun 1983 . Saya mendapat kesempatan memasuki bangku SMA. Di SMA N tempatku wamenyelesaikan pndidikan tingkat atas, lulus tahun 1986.  Satu tahun berikutnya, tahun 1987 barulah saya dapat kuliah di UNESA (dulu IKIP N Sby).
Sampai menjelang semester ke-8, nilai kuliahku hancur. dari 160 SKS, yang harus aku selesaikan mungkin hanya 70 SKS yang lulus. Itupun dengan nilai C. Begitu aku tekatkan untuk mengikuti KKN di Tulungagung tahun1990. Sepertinya saya mendapat energi tambahan. Melihat secara langsung kondisi masyarakat di akar rumput. Dan betapa mulyanya seorang mahasiswa dihadapan mereka. Disamping itu tenaga, pikiran generasi terdidik ini (mahasiswa) amat diperlukan untuk memperbaiki kondisi di masyarakat.
Berbekal dorongan moril dari mereka dan tentunya doa orang tua, saya bertekat untuk segera menyelesaikan studiku.Tidak tanggung-tanggung saya menargetkan lulus melalui jalur skripsi. Waktu itu jalur ini tidak wajib. Alhamdulillah pada tahun 1992 akhir pada semester sepuluh saya sudah melesaikan hampir 95 persen mata kuliahku. Pada semester ke sebelas saya konsentrasi pada skripsiku dan beberapa mata kuliah ringan untuk perbaikan nilai. Dosen pembimbing skripsi saya pilih yang paling top dan terkenal kiler yaitu bapak Moh. Said, mantan Dekan FPMIPA.Saat itulah, saya merasakan ardenalinku terpacu deras. Untuk menyelesaikan tugas akhir ini sering tidurku hanya 3 atau 4 jam. Bahkan saat terakhir pengumpulan saya tidak tidur semalaman. Perjuangan yang keras ini akhirnya berbuah manis saya mengerti dengan detail apa itu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Dan tentunya lulus dengan nilai B.
Puncak kuantum kenikmatan 10 tahunan, terjadi pada tahun 2010. Sebelum menceritakan puncak kenikmatan tersebut alangkah baiknya saya ceritakan loncatan kenikmatan pada tahun 2000. Pada tahun itu saya di karuniai oleh Allah dapat menempati rumah sendiri. Dalam memenuhi kebutuhan mendasar, pokok satu ini, perumahan. Setelah berkali-kali menjadi kontraktor (baca kontrak rumah) dan tinggal di pondok mertua indah. Enam tahun masa pernikahanku. Saya nikah pada bulan Mei 1994.
Setahun setelah pernikahan,  kado terindah adalah saya di karuniai Allah seorang bayi. Bayi itu kami beri nama Muhammad Fahmi Ilmi, lahir pada tanggal 16 April 1995. Paska pernikahan saya sudah bertekat untuk mandiri. Anak pertamaku menjadi saksi kami pindah dari satu kontrakan ke kontrakan la6innya. Tidak terasah dia sekarang sudah kelas 12 di SMA Negeri Bangil dan tinggal di Pondok Pesantren Nurul Madinah Bangil. Sejak kelas 10, dua tahun yang lalu dia sudah tinggal di sana. Untuk menempuh dua pendidikan sekaligus. Pagi, jam 6 sampai jam 4 sore dia belajar secara intesip di bangku SMA. Dan malamnya, mulai ba'dal magrib sampai jam 8 malam (20.00) dia belajar di pesantren. Semoga putraku mendapat ilmu yang bermanfaat dan faham ilmu, sesuai dengan namanya.
Menjelang lahir putra kedua kami, saya dan istri tercintaku, mulai bimbang. Apakah melanjutkan kontrak rumah atau tinggal di mertua indah. karena pengasuh putraku tidak sanggup mengasuhnya. Apalagi mengasuh dua putra. Saat hamil tua istriku harus menjalani ujian yang amat berat. Dia harus berjalan hampir 2 km pulang pergi dari rumah kakak istri di Bluru Sidoarjo ke tempat kerja. Sedangkan saya tinggal sendiri di kontrakkan.
Bayi kedua kami lahir pada tanggal, 14 Oktober 1997, jam 22.45 di tolong oleh seorang bidan di Sidosrjo.

Senin, 30 Januari 2012

Pra Haji jilid 1, Episode Finalis LKIG (Finalis seri 1)

Pra Haji jilid satu, Episode; Finalis seri 3

oleh Mochamad Taufik pada 19 Mei 2011 pukul 17:18
FINALIS LKIG, LOMBA KREATIFITAS ILMIAH GURU 2006 

-          LIPI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, juga mengadakan lomba khusus bagi guru yaitu Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru (LKIG) yang diadakan tiap tahun. Tahun 2006 aku kirimkan hasil penelitian yang berjudul, Melejitkan Kecerdasan Majemuk pada Pembelajaran Sumber Daya Alam dan  Cara Melestarikannya sebagai Upaya Membangun Kepedulian Lingkungan Siswa Sekolah Dasar.
-          Judul karya tulis di atas mengantarkan aku kembali ke Ibu kota, Jakarta. Pada tanggal 9 September 2006 aku, Ustadzah Dewi, guru Matematika SD al Hikmah,  kepala sekolah  SD al Hikmah, kepalah sekolah SMP al Hikmah, dan 3 orang siswa SMP al hikmah, serta seorang guru pendamping. Terbang ke Jakarta untuk menjemput impian menjadi pemenang dalam lomba yang di adakan oleh LIPI.
-          Kebesaran Allah ditunjukkan dihadapanku, 2 guru SD al Hikmah Surabaya, aku dan ustadz Dewi menjadi finalis di LKIG 2006. Satu kelompok siswa SMP al Hikmah (tiga siswa) menjadi finalis di lomba . Sama-sama menjadi finalis Kelompok Ilmiah Remaja. Sebuah lomba untuk siswa SLTA se-Indonesia.
-          Dari lomba ini, kesabaran dan semangatku diuji oleh Allah berupa nikmat dan ujian kalah dalam final. Temanku ustadzah Dewi Mustika, menyabet juara dua. Dan kelompok siswa SMP al Hikmah yang pimpin  Dibyo menjadi juara pertama tingkat Nasional. Sedangkan aku cukup menjadi finalis. Sebuah ujian yang amat manis-manis bercampur sedikit pahit. Ujian manis karena tidak semua orang dapat menjadi finalis, bisa merasakan nikmatnya berkumpul dengan orang-orang pilihan. Mendapat biaya ke Jakarta naik pesawat pulang pergi gratis, akomodasi dan dapat tidur di hotel berbintang, serta mendapat beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah. Tapi sedikit bercampur pahit karena Allah belum menakdirkan aku mendapat juara dan uang untuk ongkos naik haji.
-          Ketika Aku merenung tentang kejadian diatas, akhirnya teringat ayat Allah, laaiin syakartum walaah zidhan nakum walaaiin kafartum inaa adhabii lashadib, artinya, barang siapa menyukuri nikmat Allah maka akan ditambah nikmatnya dan barang siapa yang mengingkari nikmat Allah maka adhab Allah amat pedih.
-          Untuk itu sebagaimana biasa aku infaqkan sebagaian dari nikmat Allah yang berupa lembaran-lembaran ratusan ribu kepada yang berhak. Mulai dari Ibu, mertua, adik-adik, anak-anak, dan tak lupa buat istriku mendapat haknya. Dari nikmat yang baru aku peroleh untuk menanti balasan yang lebih besar dari Allah. Ya Rabbi dengarkan keinginan hambahmu ini untuk dapat mengunjungi kota Mekkah dan Madinah.

Pra Haji episode Finalis Piagam MAB (Seri 2)

Pra Haji jilid satu, Episode; Finalis seri 2

oleh Mochamad Taufik pada 19 Mei 2011 pukul 17:14
FINALIS PIAGAM MAB, MAN OF THE BIOSPHERE 2005

-          Periode beriiktunya, tahun 2005 diadakan lagi lomba memperebutkan  Piagarm MAB 2005. Aku mengadakan riset di Taman Nasional Baluran di Situbondo Jatim. Sebuah Taman Nasional yang melindungi Banteng sebabai Maskot. Setelah melakukan riset selama beberapa bulan. Aku putuskan untuk menulis judul, Membangun Kepedulian Lingkungan Siswa Elementary School melalui Children’s Garden dan Pendidikan Teater sebagai Upaya Preventif melestarikan Taman Nasional Baluran Jawa Timur.
-          Panitia Nasional Indonesia untuk program MAB dan kantor UNESCO Jakarta menetapkan 9 finalis untuk ke Jakarta 25 – 28 Februari 2006, salah satu finalisnya adalah penulis dengan judul Karya tulisku  di atas.
-          Tempat yang dipilih adalah Kebun Raya Bogor, 9 finalis di tempatkan di Guede House. Sebuah bangunan tua yang di bangun oleh Rafles, Gubenur Jendral Inggris, penguasa Hindia Belanda (baca Indonesia) waktu itu. Kata petugas Kebun Raya, Rafleslah yang membangun Kebun Raya ini. Dan istri tercintanya meninggal di kota ini dan di makamkan di areal ini.
-          Hari-hari di Kebun Raya kulewati dengan indah, karena dapat merasakan dinginnya kota hujan, dan dapat keliling Kebun Raya. Indahnya Istana Presiden dapat aku lihat dengan jelas, harumnya aneka kolesi anggrek langkah dapat rasakan.
-          Adalah Sebuah  pertemuan yang tak direncanakan, yaitu aku ketemu lagi dengan salah satu pemenang MAB 2003, dari WARSI, Ir. Zainuddin.  Ada sebuah kenangan yang menarik untuk aku tuangkan ditulisan ini. Kisah sebuah jas yang penah jadi  juara. Zainuddin waktu akan di anugrahi piagam MAB 2003, dia tidak memakai baju yang resmi. Dia berpakaian santai, pakai kaos. Akhirnya dia meminjam jas batik kebesaranku. Jas itu pas dengan ukuranku dengan tinggi sekitar  160 senti meter, sedangkan dia tingginya kira-kira 170 senti meter. Ketika giliran dipanggil oleh panitia dia memakai kaos yang di tutupi dengan jas batik yang terlalu kecil untuk ukurannya.
-          Kami berdua terlena dengan lamunan masing-masing, dia keasyikan dengan acara  diatas dan wawancara dengan beberapa kuli tinta, yang tertarik dengan hasil penelitiannya. Aku melamun dengan kekalahanku. Akhirnya jas kebesarku ikut ke Sumatra, bersama Zainuddin. Beberapa minggu kemudian baru dikirim ke rumahku di Bangil.
-          Masih segar diingataku, teman-teman finalis MAB 2003 memberi julukkan aku ustad. Karena ketika semua pada tegang untuk menungguh hasil pengumuman pemenang. Aku memberi nasehat dari kandungan salah satu ayat yang berbunyi, waidaah azzamtah watawal alallah, yang artinya setelah kita berusaha maksimal, meneliti, menulis, dan presentasi sebaik mungkin, untuk urusan hasil serakan pada Allah. Kalimat ini, mampu meredakan ketegangan semua teman-teman.
-          Untuk pemenang Piagam MAB 2005 yang sebelumnya direncanakan 5 peserta. Finalis yang beruntung menyabet 1000 dollar Amerika kali  hanya dua orang.Sedangkan aku dan Zainuddin belum beruntung cukup menjadi finalis.
-          Ketika kusadari betapa, banyaknya nikmat Allah yang aku peroleh dari  ridho-Nya di dunia ini dan sedikit usahaku, khususnya di bidang menulis. Semangatku mulai aku fokuskan pada lomba karya tulis ilmiah khusus guru, sesuai dengan profesiku.  

Pra Haji episode Finalis LKTI seri 1

Pra Haji jilid satu, Episode Finalis Karya Ilmiah tingkat Nasional

oleh Mochamad Taufik pada 19 Mei 2011 pukul 17:03
FINALIS PIAGAM MAB, MAN OF THE BIOSPHERE 2003  
-          Sebuah lompatan cita-cita yang amat jauh aku gantungkan, ingin jadi juara dibidang karya tulis ilmiah, dan dapat uang untuk naik haji. Dari belajar otodidak dunia tulis-menulis dan bekal karya tulis skripsi sepuluh tahun silam, 1993. Aku berusaha kuat dan tentunya dengan mengharap ridho Allah. Akhirnya Allah mendengar doa dan tangisan hambahnya yang bersujud hampir tiap malam.
-          Tahun dua ribu tiga, doa dan usahaku mulai ada titik terang.  Aku mendapat sebuah kejutan dari sebuah karya ilmiah yang berjudul, Upaya Elementary School Peduli Lingkungan melalui Pendidikan Teater. Karya ini, aku tuangkan untuk memperebutkan  Piagarm MAB, Man of the Biospere. Sebuah Lomba   untuk peneliti muda dan praktisi lingkungan di Indonesia, yang diadakan oleh LIPI bekerjasama dengan UNESCO.
-          Informasi lomba ini aku peroleh dari Koran Republika, aku memberanikan diri untuk menulis dalam dua bahasa sekaligus, bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Karena jenis lomba yang aku ikuti ada link dengan UNESCO. Jadi karya tulis para pemenang akan diterbitkan di 5 jurnal ilmiah luar negeri.
-          Lima pemenang dari sembilan finalis peneliti muda pengelola lingkungan ini, masing-masing mendapat 1000 dollar Amerika, setara  dengan sepuluh juta rupiah. Sebuah angka yang lumanyan untuk niat suciku. Alhamdulillah rejeki di depan mata belum dapat aku peroleh, cukup menjadi finalis. Sebuah pengalaman berharga yang sulit untuk dilupakan.  Aku dapat keliling Jakarta,  fasilitas hotel berbintang dan naik pesawat  pulang pergi Jakarta – Surabaya gratis, serta bekal tambahan ilmu.
-          Kelima pemenang dalam lomba ini antara lain, pertama, Iin Purwanti, Ph.D (Dosen Universitas Bengkulu), Pendayagunaan Koloni Vegetas i Invasi untuk Percepatan Restukturisasi Lahan Kritis di Taman Nasional Bukit Seblat. Kedua, Nur Arafah, SP. M.Si, dengan judul Pengetahuan Lokal Suku Moronene dalam Sistem Pertanaman di Sulawesi Tenggara. Ketiga, M.Syukri Nur, SP.M.Si, dengan judul Neraca Energi dan Air Kawasan Disekitar Taman Nasional Lore Lindu Propinsi Sulawesi Tengah. Keempat, Ir. Zainuddin dengan judul, Kawasan Bukit Duabelas Antara Ancaman dan Upaya Penyelamatan. Kelima, Mahendra Taher dengan judul, Membangun Kesepahaman Bersama sebuah Upaya Mendorong Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan. (Kompas, 6 November 2003).
-          Sembilan finalis memaparkan hasil karyanya di depan 9 juri yang 8 orang bergelar professor, dan satu artis pemerhati lingkungan, Uly Hary Rusady. Di antara 8 profesor itu yang melekat diingatanku adalah Prof. DR. Kuswata Kartawinata, juri utusan dari UNESCO Jakarta. DR.Endang Sukara, APU, sebagai ketua dewan juri dari LIPI.
-          Beberapa kelemahan dari karya tulis di atas, aku diskusikan pada salah satu dari sembilan penguji yang tertarik dengan hasil risetku di SD Al Hikmah. Penasehat senior untuk lingkungan hidup Kantor UNESCO Jakarta, Profesor Kuswata Kartawinata, menyarankan agar karya tulisku lebih berbobot, di kaitkan dengan wilayah sebuah Taman Nasional di Jatim.(Kompas, 6 November 2003).  Nasehat berharga ini aku simpan untuk bekal  karya tulisku berikutnya.

Perjuangan Menuju Baitullah episode Kalimat Sakti Istri

Pra Haji Jilid satu, Episode : Kalimat Sakti Istri

oleh Mochamad Taufik pada 19 Mei 2011 pukul 10:46
  1.       EPISODE ;  KALIMAT SAKTI DARI ISTRI
-          Selasa, sembilan belas  Pebruari dua ribu delapan,  sebuah kenangan manis….. aku dan istriku dapat setor BPIH, Biaya Perjalanan Ibadah Haji, melalui dana talangan.BMI, Bank Muamalat Indonesia, Nomer porsiku adalah 1300211726, dan istiku, Siti Asyuroiyah, nomer porsinya ; 130021719. Insyaallah kedua nomer porsi tersebut untuk daftar tunggu haji tahun 2010,  kata petugas KBIH Bumi Shalawat, Hj. Khusnul, yang mengantarkan kami ke BMI.
-          Adalah sebuah penantian  panjang sepasang hambah Allah ini, untuk dapat menunaikan rukun islam kelima.  Sejak tahun 2002 istriku  menulis kalimat pendek, “ 2002 haji amin”,  di kaca almari kamar  tidur kami. Kalimat sakti itu bertengger di bawah foto kami berdua yang menghiasi almari. Setiap akan berangkat kerja atau akan tidur, kami pasti membaca dan membulatkan tekat untuk dapat pergi ke tanah suci Mekkah . Meskipun secara materi belum mencukupi, tabungan hajipun belum terpikirkan. Ketika tahun 2002 bergeser 2003 maka tulisan itupun akan kami ganti,  2003 haji amin, dan seterusnya.
-          Sejak itu, aku mulai rajin berusaha mencari penghasilan tambahan sesuai bidangku. Aku adalah seorang pendidik di YLPIH, Yayasan Lembaga Pendidikan Al Hikmah, Surabaya sejak tahun 1993. Penghasilan sebagai seorang guru SD.swasta boleh di bilang cukup, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
-          Sedang istriku menjadi guru TK di lingkungan yang sama. Mulai tahun 1997 karena ada peraturan dari pihak yayasan kami harus merelakan salah satu untuk tidak satu instansi. Istriku memilih utnuk pindah ke TK  Al Falah Surabaya. Aku bertekat bagaimana caranya agar dapat mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya tapi tetap sesuai dengan jalur pendidikan.
-          Pilihanku pada jalur tulis-menulis. Aku mulai gila membaca dan menulis. Aku mencoba menulis di majalah, Koran, dan mengikuti lomba karya tulis ilmiah untuk guru. Hasil jeri payaku belajar menulis mulai mendapat respon. Aku menjadi wartawan di majalah dwi bulanan Al HIkmah sejak tahun 2003- 2005.
-          Tulisanku di muat di majalah Mimbar Depag Jatim, dan Majalah Al Mu’tashim (sebuah majalah milik yayasan Al Haromain). Aku semakin raiin menulis dan menulis. Kalau tulisanku yang tidak di muat jumlahnya cukup banyak, tapi tetap semangat untuk tujuan suciku mencari penghasilan tambahan.
-          Pada jalur karya ilmiah aku mulai membaca berbagai karya ilmiah baik di majalah sampai krisip mahasiswa S-2 yang tersedia di perpustakaan SD Al Hikmah ludes aku baca. Mulai tahun 2002 aku mencoba mengikuti LKG, lomba kreatifitas guru, tingkat nasional. Lomba ini diadakan oleh Diknas yang di ikuti oleh guru se Indonesia, mulai dari jenjang TK, sampai SMU. Lomba ini diadakan setiap tahun. Dari sembilan guru SD Al Hikmah yang mengikuti lomba ini ada satu guru yang menjadi finalis tingkat nasional. Semangatku semakin menggelora untuk dapat menjadi juara dan hadiahnya aku tabungkan untuk haji.

Pra Haji jilid 1 episode ; Hikmah Berbakti pada Orang Tua

Pra haji jilid satu, Episode; Hikmah Berbakti pada Orang Tua

oleh Mochamad Taufik pada 19 Mei 2011 pukul 17:35
-      
Adalah sebuah penantian  panjang sepasang hambah Allah ini, untuk dapat menunaikan rukun islam kelima.  Sejak tahun 2002 istriku  menulis kalimat pendek, “ 2002 haji amin”,  di kaca almari kamar tidur kami. Kalimat sakti itu bertengger di bawah foto kami berdua yang menghiasi almari. Setiap akan berangkat kerja atau akan tidur, kami pasti membaca dan membulatkan tekat untuk dapat pergi ke tanah suci Mekkah . Meskipun secara materi belum mencukupi, tabungan hajipun belum terpikirkan. Ketika tahun 2002 bergeser 2003 maka tulisan itupun akan kami ganti,  2003 haji amin, dan seterusnya.
Hadiah, nikmat dan karunia dari Allah terus mengalir sejak aku bulatkan tekatku untuk dapat menunaikan rukun Islam yang kelima. Kalimat sakti bertengger di kaca almari itu mulai aku rasakan dampak positifnya. Pada tanggal  8 Februari 2003, Allah menambah nikmat dengan lahirnya anak keempat.
-          Anak yang lahir dini hari di Rumah sakit Khadijah  Sepanjang Sidoarjo ini, Aku beri nama Qonita Nur Azizah. Dia lahir tampak sempat aku temani. Ketika berangkat ke Rumah sakit sekitar jam Sembilan malam. Aku berusaha menemani istri tercintaku sampai pukul satu dini hari. Menurut perkiraan dokter mungkin lahir ba’da subuh. Aku diminta oleh istriku pulang untuk melihat ketiga anakku yang menanti  di rumah.
-          Aku tinggal di Sambi Kerep Jemundo RT 23 RW 5 Taman Sidoarjo. Rumahku berjarak kurang lebih tiga kilometer dari rumah sakit.  Setelah sholat subuh aku bergegas ke rumah sakit. Alangkah bahagia bercampur terharu karena anak keempatku telah lahir pada pukul setengah tiga dengan selamat. Proses persalinan berjalan normal dengan ditemani bidan rumah sakit tersebut.
-          Sebuah nama yang kurang lebih artinya kekuatan seorang wanita yang taat karena mandapat cahaya dari Allah.  Dari hadiah anak keempat ini, semangat kami untuk dapat menunaikan ibadah haji semakin membarah.
Sejak itu, aku mulai rajin berusaha mencari penghasilan tambahan sesuai bidangku. Aku adalah seorang pendidik di YLPIH, Yayasan Lembaga Pendidikan Al Hikmah, Surabaya sejak tahun 1993. Penghasilan sebagai seorang guru SD.swasta boleh di bilang cukup, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.  Sedang istriku menjadi guru TK di lingkungan yang sama. Mulai tahun 1997 karena ada peraturan dari pihak yayasan kami harus merelakan salah satu untuk tidak satu instansi. Istriku memilih utnuk pindah ke TK  Al Falah Surabaya. Aku bertekat bagaimana caranya agar dapat mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya tapi tetap sesuai dengan jalur pendidikan.
Pilihanku pada jalur tulis-menulis. Aku mulai gila membaca dan menulis. Aku mencoba menulis di majalah, Koran, dan mengikuti lomba karya tulis ilmiah untuk guru. Hasil jeri payaku belajar menulis mulai mendapat respon. Aku menjadi wartawan di majalah dwi bulanan Al HIkmah sejak tahun 2003- 2005. Tulisanku di muat di majalah Mimbar Depag Jatim, dan Majalah Al Mu’tashim (sebuah majalah milik yayasan Al Haromain). Aku semakin raiin menulis dan menulis. Kalau tulisanku yang tidak di muat jumlahnya cukup banyak, tapi tetap semangat untuk tujuan suciku mencari penghasilan tambahan.
Pada jalur karya ilmiah aku mulai membaca berbagai karya ilmiah baik di majalah sampai krisip mahasiswa S-2 yang tersedia di perpustakaan SD Al Hikmah ludes aku baca. Mulai tahun 2002 aku mencoba mengikuti LKG, lomba kreatifitas guru, tingkat nasional. Lomba ini diadakan oleh Diknas yang di ikuti oleh guru se Indonesia, mulai dari jenjang TK, sampai SMU, diadakan setiap tahun. Dari sembilan guru SD Al Hikmah yang mengikuti lomba ini ada satu guru yang menjadi finalis tingkat nasional. Semangatku semakin menggelora untuk dapat menjadi juara dan hadiahnya aku tabungkan untuk haji.
Tahun dua ribu tiga, doa dan usahaku mulai ada titik terang.  Aku mendapat sebuah kejutan dari sebuah karya ilmiah yang berjudul, Upaya Elementary School Peduli Lingkungan melalui Pendidikan Teater. Karya ini, aku tuangkan untuk memperebutkan  Piagarm MAB, Man of the Biospere. Sebuah Lomba   untuk peneliti muda dan praktisi lingkungan di Indonesia, yang diadakan oleh LIPI bekerjasama dengan UNESCO. Lima pemenang dari sembilan finalis peneliti muda pengelola lingkungan ini, masing-masing mendapat 1000 dollar Amerika, setara  dengan sepuluh juta rupiah. Sebuah angka yang lumanyan untuk niat suciku. Alhamdulillah rejeki di depan mata belum dapat aku peroleh, cukup menjadi finalis. Sebuah pengalaman berharga yang sulit untuk dilupakan.  Aku dapat keliling Jakarta,  fasilitas hotel berbintang dan naik pesawat  pulang pergi Jakarta – Surabaya gratis, serta bekal tambahan ilmu.
Lima pemenang dalam lomba ini antara lain, pertama, Nur Arafah, SP. M.Si, dengan judul Pengetahuan Lokal Suku Moronene dalam Sistem Pertanaman di Sulawesi Tenggara. Kedua, M.Syukri Nur, SP.M.Si, dengan judul Neraca Energi dan Air Kawasan Disekitar Taman Nasional Lore Lindu Propinsi Sulawesi Tengah. Ketiga, Ir. Zainuddin dengan judul, Kawasan Bukit Duabelas Antara Ancaman dan Upaya Penyelamatan. Keempat, Mahendra Taher dengan judul, Membangun Kesepahaman Bersama sebuah Upaya Mendorong Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan. Kelima. Iin Purwanti, Ph.D (Kompas, 6 November 2003).
Hadiah sebagai finalis aku bagikan kepada beberapa orang yang berhak, terutama mertuaku, ibu-bapakku dan beberapa saudara yang membutuhkan. Dengan niat dapat ganti yang lebih besar agar dapat memenuhi biaya naik haji.
Beberapa kelemahan dari karya tulis di atas, aku tanyakan pada salah satu dari sembilan penguji yang tertarik dengan hasil risetku di SD Al Hikmah. Penasehat senior untuk lingkungan hidup Kantor UNESCO Jakarta, Profesor Kuswata Kartawinata, menyarankan agar karya tulisku lebih berbobot, di kaitkan dengan wilayah sebuah Taman Nasional di Jatim.(Kompas, 6 November 2003).  Nasehat berharga ini aku simpan untuk bekal  karya tulisku berikutnya.
Periode beriiktunya, tahun 2005 diadakan lagi lomba memperebutkan  Piagarm MAB 2005. Aku mengadakan riset di Taman Nasional Baluran di Situbondo Jatim. Sebuah Taman Nasional yang melindungi Banteng sebabai Maskot. Setelah melakukan riset selama beberapa hari. Aku putuskan untuk menulis judul, Upaya Preventif melestarikan Taman Nasional Baluran melalui Pendidikan Teater.
Dari karya tulis ini aku dapat terbang ke Jakarta, menjadi finalis di lomba di atas. Dari sembilan finalis melakukan presentasi dan mempertahankan hasil risetnya di salah satu gedung  Kebun Raya Bogor. Panitia menetapkan hanya dua pemenang dari rencana semua lima finalis. Alhamdulillah aku meskipun tidak menjadi pemenang, aku bisa melihat dan berkeliling Kebun Raya Bogor dan melihat Indahnya Istana Presiden di lokasi tersebut.
Selasa, sembilan belas  Pebruari dua ribu delapan,  sebuah kenangan manis….. aku dan istriku dapat setor BPIH, Biaya Perjalanan Ibadah Haji, melalui dana talangan.BMI, Bank Muamalat Indonesia, Nomer porsiku adalah 1300211726, dan istiku, Siti Asyuroiyah, nomer porsinya ; 130021719. Insyaallah kedua nomer porsi tersebut untuk daftar tunggu haji tahun 2010,  kata petugas KBIH Bumi Shalawat, Hj. Khusnul, yang mengantarkan kami ke BMI.
Hadiah sebagai finalis aku bagikan kepada beberapa orang yang berhak, terutama mertuaku, ibu-bapakku dan beberapa saudara yang membutuhkan. Dengan niat dapat ganti yang lebih besar agar dapat memenuhi biaya naik haji.Beberapa kelemahan dari karya tulis di atas, aku tanyakan pada salah satu dari sembilan penguji yang tertarik dengan hasil risetku di SD Al Hikmah. Penasehat senior untuk lingkungan hidup Kantor UNESCO Jakarta, Profesor Kuswata Kartawinata, menyarankan agar karya tulisku lebih berbobot, di kaitkan dengan wilayah sebuah Taman Nasional di Jatim.(Kompas, 6 November 2003).  Nasehat berharga ini aku simpan untuk bekal  karya tulisku berikutnya.
Periode beriiktunya, tahun 2005 diadakan lagi lomba memperebutkan  Piagarm MAB 2005. Aku mengadakan riset di Taman Nasional Baluran di Situbondo Jatim. Sebuah Taman Nasional yang melindungi Banteng sebabai Maskot. Setelah melakukan riset selama beberapa hari. Aku putuskan untuk menulis judul, Upaya Preventif melestarikan Taman Nasional Baluran melalui Pendidikan Teater.
Dari karya tulis ini aku dapat terbang ke Jakarta, menjadi finalis di lomba di atas. Dari sembilan finalis melakukan presentasi dan mempertahankan hasil risetnya di salah satu gedung  Kebun Raya Bogor. Panitia menetapkan hanya dua pemenang dari rencana semua lima finalis. Alhamdulillah aku meskipun tidak menjadi pemenang, aku bisa melihat dan berkeliling Kebun Raya Bogor dan melihat Indahnya Istana Presiden di lokasi tersebut.
 
Niat yang kuat  dan penantian panjang itu baru tereralisir pada hari Sabtu, 16 Pebruari 2008. Istriku dapat tawaran dari KBIH (kelompok Bimbingan Ibadah Haji) Bumi Salawat untuk megikuti program haji talangan. Perawaran itu bermula dari ibu mertuaku, Ibtidaiyah, medaftarksan diri sebagai calon haji. Setelah menyelesaikan pembayaran BPIH , Biaya Perjalanan Ibadah Haji, dua puluh juta di BRI.  Janda sepuluh anak ini, menuju ke Kantor Depag Sidoarjo. Ada sebuah kekecewaan yang mendalam di wajah belaiu setelah pihak Depag Sidoarjo Jatim, menolak pendaftaran perorangan. Alasan penolakan karena ibu berangkat sendiri dan harus ada pihak KBIH yang menjadi payung (baca :pelindung). Akhirnya beliau berkenalan dengan penggurus KBIH Bumi Shalawat yang menawarkan program haji talangan di atas. Uang dua puluh juta rupiah di BRI akhirnya diambil dan di pecah untuk membiayai BPIH 3 orang, Ibu Mertua, aku dan Istriku.
Senin, 18 Pebruari 2008, kami bertiga ditemani oleh penggurus KBIH Ibu Hj. Khusnul, menuju ke Bank Muamalat cabang Sidoarjo di Jalan Jenggolo nomer 90 A Sidoarjo . Kami dipilih untuk menemani mertua karena dianggap yang paling siap untuk melaksanakan ibadah haji.
Gayungpun bersambut, sebuah keinginan yang kuat beliau untuk pergi haji. Karena memdapat hadiah dari kakak iparku, Abdul Majid. Hadiah ONH ini bermula dari nadar kakak iparku, bila mendapat ganti rugi dari rumahnya yang tertimbun lumpur lampindo. Ayah tiga anak ini berjanji membiayai ibu mertua naik haji.
-          Karena ditolak oleh Depag Sidoarjo beliau berkenalan dengan penggurus KBIH Bumi Shalawat. Dari hasil silaturrohim dengan pengurus KBIH yang beralamat di Gedangan Sidoarjo ini, ada tawarkan program haji talangan di atas. Uang dua puluh juta rupiah di BRI akhirnya diambil dan di pecah untuk membiayai BPIH 3 orang, Ibu Mertua, aku dan Istriku.
-          Hikmah berbakti pada mertua dan perjuangan yang panjang terlihat. Kami dipilih untuk menemani mertua ke tanah suci.  Semua saudara iparku, menilai  yang paling siap untuk melaksanakan ibadah haji dan bisa menemani mertua adalah kami berdua.
-          
Pada hari Senin, 18 Pebruari 2008, kami bertiga ditemani oleh penggurus KBIH Ibu Hj. Khusnul, menuju ke Bank Muamalat cabang Sidoarjo di Jalan Jenggolo nomer 90 A Sidoarjo. Alhamdulillah, setelah menyelesaikan berbagai prasyarat yang ada, akhirnya kami bertiga dapat nomer porsi untuk haji tahun 2010. Dengan catatan dalam waktu sepuluh bulan kami  harus melunasi sisa dari setoran plus biaya tambahan yang ditetapkan  yaitu satu juta lima ratus ribu kali tiga. Jumlah total yang harus kami lunasi sekitar enam puluh lima juta.
-           Ya Allah berilah rizqi yang berlimpah untuk dapat menutupi ONHku….. amin.
-          Rizqi mengejarmu melebihi kamu mengejarnya……..
-          Jadi perjuangan masih panjang dan tantanga ada di depanku …… baca episode Pra Haji jilid dua, insyallah.




-         
-           Ya Allah berilah rizqi yang berlimpah untuk dapat menutupi ONHku….. amin.
-          Rizqi mengejarmu melebihi kamu mengejarnya……..
-          Jadi perjuangan masih panjang dan tantanga ada di depanku …… baca episode Pra Haji jilid dua, insyallah.

Kamis, 26 Januari 2012

OTOBIOGRAFI02 = Mengejar Cita-cita bukan cinta-cinta

Mengerjar Cita-Cita bukan Cinta-Cinta

 Raihlah cita-citamu setinggi bintang di langit (Soekarno, Proklamator RI).

Untuk mewujudkan impianku (cita-citaku) agar dapat duduk di salah satu perguruan tinggi negeri banyak hal sudah saya lakukan. Impian besar bagiku bisa mengenyam pendidikan di kampus. Saya katakan besar atau luar biasa karena dari sisi finasial, kehidupan keluargaku biasa-biasa saja. Untuk memenuhi kebutuha, ayah dan ibu  rela membanting tulang. Siang dan malam mencari rejeki. Bapakku adalah pengrajin  emas (logam muliah)  yang super jujur. Beliau hanya menerima ongkos  sehari-hari 7 bersaudara adalah sebuah pimpin